Ekspedisi Kiara Condong

KIARA CONDONG, adalah salah satu stasiun yang letaknya berada di sekitaran Bandung.

Karena pada akhir tahun kelas 8 akan ada yang namanya perjalanan besar (perjalanan 5 hari di luar kota Bandung), kami melakukan simulasi ekspedisi perjalanan kecil untuk persiapan. Kami dilihat seberapa kuat fisik kami dan seteliti apakah kami dalam lingkungan sekitar.

Pada hari Senin, 8 Agustus 2016, kami kelompok Pyrenean Ibex melakukan Ekspedisi ke Kiara Condong. Kami kumpul di Stasiun Bandung pintu Utara dan harus sudah berada disana pukul 07.20. Hawa dingin menyentuh kulit kami ketika kami berada di Stasiun Bandung. Karena sekitar jam 5 pagi, hujan turun membasahi jalanan. Sambil menunggu beberapa teman yang belum datang, kami melihat banyak sekali orang-orang berlalu lalang. Ada yang sibuk menjual tiket, ada yang sibuk memarkirkan kendaraan, ada yang terburu-buru memasuki gerbong kereta, dan juga ada yang sibuk berbincang-bincang. Entah dengan keluarganya atau temannya, atau dengan satpam dan supir-supir taksi yang berada di depan lapangan parkir. Banyak sekali aroma yang kuhirup ketika sedang duduk disana. Seperti bau rokok, parfum, dan makanan.

Ketika jam menunjukkan pukul 07.20, kami melakukan rutinitas pagi hari. Seperti berdoa dan menghitung siapa saja yang belum datang. Lalu kami diberi beberapa tugas yang harus dilakukan selama ekspedisi ini berlangsung. Dan setelah itu kami berkumpul dengan kelompok masing-masing dan melakukan tugas yang sudah bisa dilakukan di Stasiun Bandung ini. Setelah kami selesai melakukan tugas di Stasiun Bandung pintu Utara, kami berjalan menuju Stasiun Bandung pintu Selatan. Karena aku yang membawa kamera, aku banyak memotret teman-teman ketika sedang berjalan, mengobrol, dan bercanda ria. Terkadang, aku bergantian memegang kamera dengan teman sekelompokku.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Untuk sampai di Stasiun Bandung pintu Selatan, kami harus berjalan menuju jembatan penyebrangan dan menaiki jembatan itu. Lalu berjalan lagi sekitar 5-6 menit untuk sampai ke Stasiun bagian pintu Selatan. Sampai disana, kami kembali melakukan tugas. Dan jam 08.45, kami membeli tiket kereta yang berangkat jam 09.10 dan tujuannya ke Stasiun Cicalengka. Tetapi, kami akan berhenti di Stasiun Kiara Condong. Kami naik ke kereta dan kata kakak, tidak boleh sama gerbongnya dengan kelompok lain. Kami memilih salah satu gerbong dan mencari tempat duduk. Meskipun ada, tetapi kami memilih untuk berjalan-jalan ke gerbong lain karena merasa penasaran. Selama kami berjalan-jalan di gerbong, bisa kurasakan tatapan orang-orang yang sedang duduk di setiap gerbong, menatap kami. Tetapi kami tidak peduli.

Jam menunjukan pukul sekitar 09.20. Kami sampai di Stasiun Kiara Condong. Disana, kami berkumpul dan diberi tantangan lain. Disana hawanya tidak terlalu dingin, tetapi tidak terlalu panas juga. Kami mencari letak kelurahan disana untuk menanyakan dimana letak GKJ (Gereja Kristen Jawa). Dan nama kelurahannya itu Kelurahan Kebon Jayanti.

Setelah kami bertanya dimana letak GKJ, kami berjalan menuju arah GKJ. Sebelum kami masuk ke area Gereja tersebut, kami melihat beberapa orang sedang menongkrong disana. Ditemani oleh seekor anjing berjenis pitbull berwarna coklat. Di GKJ, kami bertemu dengan Pak Yohan. Pak Yohan adalah seorang pendeta sejak 2012. Pak Yohan berasal dari Yogyakarta, tepatnya dari Kota Gede. Ia dipindahkan dari Jogja ke Bandung untuk menjadi pendeta di GKJ. Kami berkenalan dengan Pak Yohan dan menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan Jawa.

Kami berpamitan dan mengucapkan terimakasih pada Pak Yohan. Jam 11.45, kami berjalan menuju pasar. Kami mewawancara 3 orang. Orang pertama adalah seorang ibu-ibu yang menjual sendal. Yang kedua adalah penjual bahan makanan. Dan yang ketiga adalah penjual bahan makanan dan celengan. Sempat tercium bau sampah basah yang lumayan menyengat. Ketika kami berjalan menuju pasar, kurasakan air yang menyentuh kulitku. Dan gerimispun datang. Tapi hanya sebentar.

Setelah itu, kami berjalan menuju Masjid Baiturrahman. Di Masjid, kami istirahat, makan, dan Shalat.

Sekitar jam 13.00, kami berjalan menuju TK. Letaknya di Jl. Jembatan Opat No 1 Kiara Condong Bandung. Disana kami melihat keadaan kelas-kelas yang ada disana.

Karena waktunya terbatas, kami harus cepat-cepat kembali ke Stasiun Kiara Condong. Kami berjalan tidak terlalu jauh. Sampai di Stasiun Kiara Condong, kami langsung mengantri untuk membeli tiket kereta yang berangkat pukul 13.47 dan bertujuan ke Padalarang. Kami menaiki gerbong kereta dan sama seperti aturan pagi hari, tidak boleh ada yang sama gerbongnya dengan kelompok lain. Dan kali ini, kami memutuskan untuk duduk. Dan tidak berjalan-jalan seperti yang dilakukan ketika naik kereta menuju Kiara Condong. Kami berbincang-bincang selama perjalanan menuju Stasiun Bandung.

Sampai di Stasiun Bandung pintu Selatan, kami tidak langsung berjalan menuju Stasiun Bandung pintu Utara. Tetapi kami diajak ke suatu tempat, seperti Rooftop. Di Rooftop, ada berbagai macam tumbuhan yang ditanam didalam pot. Juga ada kolam ikan. Disana, kami berbincang-bincang dengan orang yang membuat dan memiliki Rooftop ini. Namanya Pak Ana.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Cukup lama berada disana, kamipun berpamitan pada Pak Ana dan berjalan kembali ke Stasiun Bandung pintu Utara.

Disana, kami berdoa dan pulang.

Begitulah kira-kira cerita ekspedisi kali ini.

3 Replies to “Ekspedisi Kiara Condong”

  1. Siapa nama bapak yang membuat rooftop itu?

  2. Foto-fotonya keren. Tulisanmu bisa makin informatif bila ditambahkan data hasil wawancara. Penginderaanmu kuat Han, penuangannya dalam bentuk tulisan membawa pembaca ke dalam perjalananmu. Sip banget!

  3. Selama membaca artikel ini, rasanya seperti ikut dalam perjalanan juga. Bahasanya mudah dimengerti dan ceritanya sangat mengalir.

Tinggalkan Balasan